Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Demokrasi dalam Kristen dan Kekuasaan Allah

 

Demokrasi dan Kekuasaan Allah.

        Demokrasi adalah bentuk pemerintahannya di mana seluruh  rakyat turut memerintah, dimana hak-hak rakyat tidak di batasi oleh kelompok-kelompok tertentu,  demokrasi  membebaskan seluruh rakyat ber ekpresi dalam mengambil keputusan. 

Menurut Thomas Hobbes, negara adalah suatu tubuh yang di buat oleh orang banyak beramai-ramai, masing-masing-berjanji akan memakainya menjadi alat untuk keamanan dan perlindungan bagi mereka.

Menurut Jean Jaques Rousseau, negara adalah perserikatan dari rakyat bersama-sama yang melindungi dan mempertahankan hak masing-masing diri dan harta benda anggota-anggota yang tetap hidup dengan bebas merdeka.

Menurut Bellefroid, negara adalah suatu masyarakat hukum, suatu persekutuan hukum yang menempati suatu daerah tertentu dan yang di perlebgkapi dengan kekuasaan tetinggi untuk urusan kepentingan umum.

        Negara yang menganut pemerintahan demokrasi harus menjunjung tinggi hak-hak rakyat dan memperhatikan kepentingan rakyat, sebab terbentuknya suatu negara dalam ilmu negara dan teori negara salah satu unsurnya yaitu harus ada rakyat. terbentuknya negara karena rakyat, dimana suatu kelompok di wilayah tertentu yang ingin mendirikan badan hukum sendiri yaitu negara (negara adalah badan hukum). Tidak ada rakyat maka tidak ada negara, tidak ada keputusan banyak orang maka tidak ada negara, tidak ada sumbangan pikiran banyak orang maka tidak ada negara, tidak ada gabungan kekuatan banyak orang maka tidak ada negara, tidak ada suara banyak orang maka tidak ada negara.

        Sehingga negara Demokrasi adalah negara yang selalu memperhatikan keputusan banyak orang, negara adalah badan organisasi dari hasil demokrasi yang di padukan  untuk mengasilkan  terbentuknya negara untuk jadi pengontrol dan pelindung bagi  banyak orang, sehingga negara tidak bisa di atur oleh satu orang karena terdiri berbagai macam organ yang punya ekspresi masing-masing yang berkemauan menjadi satu, maka keptusan negara yang berbasis demokrasi harus kembali kepada rakyat, kembali kepada sosial di daerah demokrasi tertentu.

Sejak kapan demokrasi lahir? 

        Demokrasi pertama kali di kenalkan di budaya Hellenis/Hellenistik (Yunani), Demokrasi sering di praktekkan dalam hidup bernegara, pada abad ke-4 sebelum masehi, sebelum kelahiran Isa Al-masih sampai pada abad ke-6 sebelum masehi. Demokrasi pada masa itu di jalankan,di terapkan secara langsung di tengah-tengah rakyat untuk mengambil keputusan politik. Istilah Hellenistik ini dikemukakan oleh sejarawan J. G. Droysen, karena pada jaman itu budaya Hellenis mencapai puncak kekuasan di mana kerajaan dunia (imperium) Alexsander Agung berkuasa. sehingga demokrasi di artikan sebagai, demos (People) dan kratos (power). Hal ini bertentangan dengan pemerintahan  yang di pimpin oleh kelompok tertentu yang menjalankan bentuk negara seperti:

1. Aristokrasi. Yakni bentuk negara yang pemerintahan di pegang oleh para cerdik pandai menjalankan pemerintahan yang berpusat pada pedoman dan keadilan, untuk menciptakan pikiran keadilan, supaya keadilan merata.

2. Timokrasi. Dalam timokrasi segala tindakan penguasa hanya di laksanakan untuk kepentingan penguasa.

3. Oligarki. yaitu pemerintahan negara yang di pegang oleh orang-orang kaya yang mempunyai hasrat dan kecenderungan untuk lebih kaya lagi.

4. Tyrany. Negara yang pemerintahannya di pegang oleh satu orang saja, namun pemerintahannya di tunjukkan untuk kepentingan si penguasa itu sendiri. pemerintahan itu jelek untuk di terapkan.

5. Monarki. Bentuk pemerintahan di pegang oleh satu orang saja namun pemerintahan ini ditujukan untuk kepentingan umum.

        Lima  bentuk negara di atas ini adalah, bentuk-bentuk negara di dunia, namun Indonesia tidak menagnut dari kelima bentuk pemerintahan ini. Walaupun Indonesia pernah terapkan Demokrasi parlementer dan di ubah ke demokrasi pada tahun 1955 dan itu di pengaruhi oleh Raffles dari inggris yang pernah menduduki Indonesia.

Apa hubungannya Demokrasi dan Ham? 

        Demokrasi dan Ham dua hal yang tidak bisa di pisahkan, karena dua hal ini saling mengkontruksi, karena Ham bisa terealisasi ketika Demokrasi itu mendorong Ham untuk ber ekspresi. Pemerintah yang demokrasi akan sangat mendukung ham alamiah yang di bawa sejak lahir oleh setiap orang. salah satu tokoh yang berteori tentang dua hal ini adalah  Amir menurutnya dua hal ini tidak bisa di pisahkan kebalikannya saling membangun.

Dampak Kebebasan Demokrasi Yang berlebihan.

        Menurut ajaran anarkisme, fungsi negara untuk memelihara keamanan saja. Sedangkan fungsi-fungsi lainnya di putuskan asosiasi individu manusia yang didirikan secara sukarela dan tidak menggunakan suatu paksaan. Penggunaan demokrasi berlebihan akan menimbulkan ketidak taatan pada aturan, akan merubah menjadi anarkis, kata “anarkisme” berasal bahasa Yunani kuno. “a/an”(tanpa) dan “archia” (penguasa atau pemerintah), sehingga dapat di artikan bahwa manusia mempunyai kodratnya bersifat baik dan luhur,sehingga tidak mau ada pemerintahan,tidak mau taat pada pemerintahan, tidak memerlukan pemerintahan. Manusia ingin bertindak dengan kebebasan mereka sendiri sehingga penggunaan hak dan demokrasi yang berlebihan akan menimbukan dampak yang buruk.

Perspektif Alkitab

        Dalam Alkitab Allah telah memberikan ham,kebebasan kepada manusia atau dalam ilmu Teologi sering di katakan Freewill/kehendak bebas. Allah telah memberi kebebasan dan Allah telah menghargai apa yang Ia sudah ciptakan yaitu hak kebebasan dalam diri manusia yang Allah sudah taru. Sehingga dalam Alkitab Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan.(Kejadian 1:27) namun tidak berhenti disitu saja, kemudian Allah memberkati mereka dan memberi kekuasaan kepada manusia yang di ciptakanNya dan memberi hak kekuasaan atas bumi dan memerintah manusia untuk taklukkan bumi dengan ham yang sudah di berikan itu.(Kejadian 1:28) dan Allah memberikan segala yang Ia ciptakan di atas bumi. (kejadian 1:29-30). kita telah lihat dari pandangan Alkitab bahwa ham itu sudah di berikan kepada manusia, sejak Allah menciptakan manusia di taman Eden.

        Demokrasi dan ham berada di bawa kekuasaan Allah sebab manusia bertindak di bawa kekuasaan Allah, Ham telah di batasi oleh larangan-larangan Allah, ham di batasi oleh hukum-hukum Allah. karena penggunaan demokrasi dan ham berlebihan akan merusak dan melanggar perintah Allah dan hukum larangan Allah. Seperti dalam kitab (Kejadian 2:16-17), dimana Allah telah mengijinkan semua buah pohon dalam taman itu boleh manusia itu memakannya tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat di tengah taman itu Allah melarang manusia itu tidak boleh memakannya buahnya, tetapi manusia tidak taat dan makan buah itu sehingga merusak hubungan baik dengan Allah dan menghancurkan hubungan baik dengan Allah dan menghancurkan kehidupan baiknya sendiri, yang di alami ialah penderitaan.

        Demikian juga dengan setiap hukum negara di dunia atau hukum PBB (Rusia-Ukraina ) Rusia yang tidak taat pada hukum PBB karena penggunaan hak otoriter sebagai negara otonom berlebihan, demokrasi berlebihan akan terjadi anarkis, ketidak taatan pada hukum-hukum yang sudah di tetapkan oleh negara atau dunia internasional. Maka perlu keseimbangan penggunaan hukum terhadap ham,demokrasi dan penggunaan ham,demokrasi terhadap hukum, sehingga tidak terjadi anarkis dan tidak terjadi penindasan terhadap rakyat dari para pengguna otoriter.

Conclusion

        Ham dan demokrasi itu baik tetapi perlu ke estabilan dalam penggunaan demokrasi dan ham supaya tidak terjadi anarkis dan pelanggaran terhadap hukum-hukum negara dan hukum-hukum Allah Sang Pencipta dan perlu penggunaan otoriter hukum yang stabil sehingga tidak terjadi penindasan terhadap rakayat.


Posting Komentar untuk "Demokrasi dalam Kristen dan Kekuasaan Allah"